Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2017

Just Wait and See

Pulang sekolah hari itu Putri tertua ku berkata kalau besok siang dia akan belajar kelompok. "Sudah diputuskan mi, belajar nya di rumah kita, karena rumah kita yang paling dekat dengan sekolah " kata nya dengan semangat Dengan sedikit mengernyit aku menimpali " keputusan siapa yuk?" " Umi..., yang lain rumah nya jauh semua. kita sudah janjian pulang sekolah besok kumpul lagi di sekolah jam 2, terus baru bareng-bareng ke rumah kita". Dengan masih keheranan ku tanya lagi " belajar kelompok buat apa yuk, orang tua nya setuju?, gak usah dulu lah yuk, umi aja yang bantu buat tugas nya" Karena baru kelas 3 Madrasah Ibtidaiyah atau setara SD belajar kelompok masih terasa mengagetkan bagi umi muda seperti saya, apa iya orang tua nya setuju anak-anak mereka belajar kelompok karena sekolah saja mereka masih diantar jemput. Dengan cepat si ayuk menjawab " Ya minta izin dulu lah mi sama orang tua, tugas nya tu buat kliping hewan mama

Danau Teluk Seruo

Sambil menatap air berwarna biru yang bening, Putri sulung ku selalu mengulang2 pertanyaan, kenapa dinamakan teluk seruo.  Karena keterbatasan informasi ku jawab sekenanya saja, itu hanya sekedar nama. Setelah ku tanya ke penduduk asli , Seruo ternyata adalah nama salah satu alat menangkap ikan. Jadi teluk Seruo artinya kira-kira, teluk tempat mencari ikan dengan menggunakan seruo.hhmm... Ternyata banyak yang belum aku kenal walau hampir sepuluh tahun menjadi penduduk sini... Tempat wisata yang cukup potensial sebenarnya, hanya perlu pengembangan dan promosi. Satu lagi perlu kesadaran pengunjungnya juga, karena walau kotak sampah bertebaran dimana2, sampah tetap saja berserakan dimana-mana, bahkan sampai ke danau.... # love  our environment# # Danau  Teluk Seruo#

There is No Reason to Hate Cat

Do you like cat...? Dulu saya akan otomatis menjawab 'NO" Dengan alasan, saya tidak suka bulunya yang kata orang berbahaya, cara pup nya, suka maling nya, tidurnya yang suka di sembarang tempat dan bla...bla...pokoknya tidak suka. Do you know that Rasullulah likes cat? Gimana ceritanya? Seorang sahabat yang bernama Anas, pernah disuruh Rasul untuk menuangkan air ke dalam bejana untuk wudhu Rasullulah, namun tiba-tiba datang seekor kucing dan meminum air dalam bejana itu. Nabi tidak mengusirnya, malah menunggu kucing tersebut selesai minum. Kemudian nabi berwudhu dari sisa jilatan kucing tersebut. Melihat hal itu Anas heran. Nabi pun bersabda ," ya Anas, kucing termasuk perhiasan rumah tangga. Ia tidak dikotori sesuatu, bahkan tidak ada najis". Pernah suatu ketika karena rasa sayang nabi kepada kucing, beliau rela memotong lengan jubahnya yang sedang ditiduri kucing kesayangan beliau... Saya mulai goyah, benarkah ditubuh kucing itu tidak ada najis? Masa

Mencari Cermin Diri, Haruskah?

Banyak kita dengar orang berkata " pantas berjodoh, sama-sama ganteng dan cantik ". " satu nya pendiem, satu nya lagi rame, jadi memang sejodoh ". " sama-sama pelit emang jodoh" " Jodoh itu saling melengkapi, yang cantik sama yang jelek, yang kurang cantik ketemu nya sama yang ganteng "...bla..bla Loh, katanya jodoh cerminan diri, dilihat dari mana?. Yang sama karakter berjodoh, yang jauh beda juga berjodoh, terus dimana letak cermin nya? Ada yang saking sibuk nya cari cermin diri sampai merelakan diri jadi "trial and error". Berburu jodoh yang pas dengan sarana yang jauh dari syariat. Yup, pacaran. Pacaran dipahami oleh mayoritas anak muda sebagai sarana pencarian cermin tadi, hingga lupa bahwa esensi jodoh tidak lah berkorelasi dengan kualitas dan kuantitas pacar, apalagi intensitas berpacaran. Saya yakin pasti ada yang akan bilang gini, " serius amat, masa muda sekali, it's just for fun...masalah jodoh atau ngga

Say No to Plagiat

Beberapa hari yang lalu, saya membaca postingan dari seorang teman di FB. Menarik sekali isinya hingga banyak yang like dan tidak sedikit juga yang komen dan izin share. Tak terkecuali saya sendiri, karena penasaran saya sampai membuka profil si penulis, karena tidak semua teman di FB saya kenal. Dan kemarin, saat browsing di google, saya mendapati tulisan yang sama persis dengan yang di posting teman tadi. Tentu saja saya kaget, karena yang bersangkutan sama sekali tidak menyebutkan sumber, penulis asli atau kata-kata copas (copy paste) di tulisan nya itu. Saya mencoba berpositif thinking, mungkin dia lupa, tidak sadar, atau tidak tahu hukum nya. Jadi, saya posting tulisan ini dengan maksud agar saya, teman tadi dan kita semua mengerti apa sebenarnya plagiat itu. Menurut Wikipedia, plagiat adalah penjiplakan atau pengambilan karangan, pendapat dan sebagainya dari orang lain dan menjadikannya seolah karangan dan pendapat sendiri. Plagiat dapat dianggap sebagai tindak pidana

Semuanya Kembali pada Niat

Jika saya cermati, banyak dari kita yang fobia dengan postingan. Yang posting anak, suami, istri, prestasi takut dicap riya'. Posting masalah agama takut dikomen sok alim, fanatik. Share berita Islami, takut dikomen hoax, tidak tabayyun dll. Terus kita mesti gimana? Membiarkan postingan jahiliyah merajai sosmed? Kadang sebelum posting tulisan atau gambar, mesti ditulis "abaikan jika tak suka", " untuk diri saya pribadi", dan kata-kata lainnya yan g menunjukkan kalau orang tersebut merasa akan dibully, dikarenakan postingan nya itu. Menurut saya, tidak bijak menilai kadar takwa seseorang dari postingan nya. Karena itu mutlak hak Allah. Jadi sangat salah jika kita tidak jadi memposting sesuatu karena takut dianggap riya' atau dicap sok alim. Guru agama saya dulu pernah berkata "tidak jadi melakukan kebaikan dikarenakan takut dicap riya' adalah riya' itu sendiri". Kata-kata yang lama saya renungkan makna nya, memikirkan takut riya&#