Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2014

Coba memahami kata "Ustad"

Mungkin kita sering mendengar pemberitaan tentang seorang ustad yang naik daun (hehehe.... pecak ulat be), terus ada juga ustad yang jadi buah bibir atau bahkan pergunjingan khususnya di media sosial exp "Seharusnya ustad itu bla... bla...bla....", "ustad kok begitu ya..." dll. Anehnya lagi mata kamera terasa lebih tajam ke arah "ustad" ketimbang yang lain. Ada baiknya kita flashback dulu arti kata "ustad" sambil browsing kudai. Kata "ustad" bukanlah berasal dari bahasa arab melainkan Persia (Iran) artinya guru / pengajar / ahli bidang industri / level tertinggi gelar akademisi. Di negara arab sendiri "ustad" diartikan dosen / ahli / akademisi / pakar. Di Mesir, penggunaan kata ustad cenderung ke arah level tertinggi gelar akademisi, jadi misalnya ustad. Sugiyono itu artinya profesor Sugiono, ustazah. Mariyem artinya profesor Mariyem. Jauh berbeda kalau di India, gelar "ustad" diartikan sebaga

Serahkan saja pada Tuhan

Menjelang dua hari pilpres, begitu banyak sms yang masuk. Masing-masing isinya berisyaratkan ajakan untuk memilih salah satu pasangan. Tapi ada juga satu sms yang mengajak untuk boikot atau golput, maklumlah dia salah satu anggota ormas y ang bertentangan dengan sistem demokrasi Indonesia sekarang. "selama ini kita terus memilih pemimpin, tapi kita tidak memikirkan sistem apa yang diembannya. " itu lah sedikit kutipan smsnya. Memang benar, sebelum kita jatuhkan pilihan, sejatinya kita harus mengenal dan paham betul dengan apa yang dipilih. Kita harus memiliki pengetahuan tentang bibit, bebet dan bobot akan calon. Sebelum memilih, kita mestinya telah mengetahui bagaimana akhlak dan kepribadiannya, istrinya ada berapa, rumahnya ada dimana-mana dan seterusnya. Lalu.... kalau kita tidak memiliki pengetahuan tersebut terpaksa memutuskan untuk tidak memilih atau golput....??? Mungkin disinilah kita sedikit disentil oleh TUHAN, sebagai manusia biasa tentu kit

Belajar dari Kisah Marshanda

Ada sesak yang merayap batin setiap kali televisi menayangkan berita tentang artis muda nan cantik jelita “Marshanda”. Bagaimana tidak, publik dibuat terkaget-kaget dengan kejadian-kejadian yang menimpanya. Tidak perlu disebutkan karena saya yakin tidak ada orang yang tidak mengetahui ceritanya. Dari sekian banyak kisah itu ada bepberapa hal yang menyentak perasaan. Salah satunya tentang hubungan Marshanda dengan sang ibu. Apa yang salah ketika seorang ibu turut campur dalam kehidupan putrinya, karena memang begitulah hakikat seorang ibu. Apa yang salah ketika seorang ibu menikmati hasil kerja anak, toh upah mengandung, melahirkan, menyusui, membesarkan tidak akan terbayar dengan bilangan rupiah. Apa yang salah ketika seorang ibu melakukan segala cara untuk melindungi dan menyadarkan anaknya. Apa yang salah? Setiap orang pasti memiliki konflik pribadi dengan orang lain termasuk dengan anggota keluarga. Tapi bagaimana menyikapinya dengan arif itu seharusnya yang