Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2014

DIALOG EDUKASI PERLINDUNGAN ANAK TERHADAP AKSI KRIMINALITAS DI KABUPATEN OGAN ILIR

Indralaya, 22 Mei 2014 Fenomena kehidupan saat ini sangat beragam dan pastinya menarik untuk dicermati, salah satunya adalah fenomena dekadensi moral. Di era globalisasi saat ini banyak budaya dari luar baik itu yang positif atau negatif masuk. Budaya ini secara otomatis mempengaruhi moral dan perilaku masyarakat dan bisa mengarah ke arah yang dapat menimbulkan penyimpangan (dekadensi moral) dan tindak kriminalitas di kalangan umat manusia sehingga dekadensi moral sudah menjadi hal umum yang ada di tengah masyarakat dunia sekarang. Berbagai penyimpangan norma-norma agama, adat istiadat dan hukum banyak terjadi bukan hanya di kota-kota besar tetapi sudah merambah ke pelosok kabupaten/kota tidak terkecuali di kabupaten Ogan Ilir. Penyimpangan-penyimpangan ini diantaranya kenakalan remaja, tindakan asusila (pelecehan seksual, pemerkosaan dan pencabulan), tindak kriminalitas (perampokan, pembunuhan, penjabretan, pencurian dan lain-lain), pesta minuman keras, perjud

YOUR MOUTH IS YOUR TIGER

S eorang teman dengan berapi-api mengadukan masalahnya. Dia merasa terhina karena dipermalukan di depan orang banyak oleh seorang ibu yang bergelar "Hajjah" dan cukup terpandang didaerahnya. Kejadiannya bermula saat dia menjadi panitia suatu perayaan pernikahan. Sang teman tadi melakukan kesalahan sepeleh. Hanya soal menyusun lalapan di piring prasmanan. Sang hajjah yang kebetulan koordinator konsumsi marah karena merasa susunannya tidak sesuai dan sayur rebusnya terlalu matang. Sang teman tadi merasa begitu sedih karena dimaki-maki depan orang banyak dengan kata-kata pedas yang seharusnya tidak keluar dari mulut seseorang yang pernah bertamu ke rumah Allah. Saking sakit hatinya, dia langsung pulang sebelum perayaan itu berakhir. Saya tidak kaget mendengar cerita itu, karena hal demikian sering terjadi di lingkungan masyarakat kita. Tak jarang kita mendengar komentar-komentar orang tentang si A yang katanya hafal Al-Quran kok kalau marah mulutnya pedas se

NOTHING WRONG OF BEING VILLAGER

Beberapa awktu yang lalu seorang sepupuh menelponku. Ia menanyakan kabar dan kegiatan ku sekarang. Kami bertukar informasi tentang keluarga dan anak-anak. Dari ceritanya baru ku ketahui kalau dia tinggal terpisah dengan suaminya yang yang harus pindah tugas ke daerah. Dia hanya tinggal bertiga dengan anak-anaknya sementara suaminya hanya seminggu sekali berkunjung . Mengingat profesinya yang seorang PNS, saya tanya mengapa tidak ikut mutasi ke tempat suaminya. Dia menolak dengan tegas dengan alasan utamanya karena gaji di daera jauh lebih rendah dari ibu kota provinsi. "biaya sekolah si sulung saja sudah sekian di tambah harus menghentikan kegiatan-kegiatannya yang seabrek, ikut les ini, kursus itu dan sekolahnya yang termasuk sekolah elit, rasanya tidak mungkin untuk meninggalkan itu semua" pungkasnya. Memang ada benarnya apalagi kalau sudah terbiasa dengan gaya hidup di kota. Tentulah keberatan kalau harus pindah ke kota kecil atau bahkan desa. Memecah