Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2014

Cerdas dalam observasi dan aksi.

Meski sudah dua kali kalah dalam permainan catur namun teman dihadapanku ini tidak mau menyerah, ia malah masih mau bermain lagi walau saat itu waktu sudah melewati tengah malam. Maklumlah, ia adalah seoran g dokter muda yang bukan hanya cantik dan pinter. Salut juga dengan gadis yang energik ini karena meskipun telah menyandang gelar dokter tapi ia masih mengejar gelar sebagai seorang hafidzoh. Entah apa maksud dan tujuannya malam itu, mungkin hanya untuk menghabiskan waktu sembari menunggu kantuk datang sekaligus mencoba mengenal lebih dekat orang-orang sekitar atau mungkin hanya sekedar mengisi kebosanan. Selama bermain, aku perhatikan langkah-langkahnya dan mencoba mengenal lebih dalam bagaimana karakter orang yang ku hadapi. Untuk menambah referensi, sesekali akupun mengajukan pertanyaan mulai masalah pekerjaan sampai ke hal-hal privasi. "Apa salah satu kriteria calon suamimui?", tanpa ragu ia langsung merespon "Salah satunya adalah orang yan

Celoteh Melohoh

Baru buka FB, ternyato ado inbox dari kawan lamo. "Kak, berapo umur kamu sekarang?" Pikiranku pasti kawan ni nak ngenjuk lokak gawean, jarang-jarang ado yang tanyo2 umur jadi aku jawab bae "Lahir 12 Des 1982, jadi itunglah dewek, gkgkgk " Dak lamo itu dibalasnyo pulok "Oi kak, dak nyangko aku, kakak tu ngalahke bujang-bujang umur 19th....tetap belagak tula...apo dio resepnyo kak?, jujur aku bingung... Nah kau, budak ni nak buat anak mudo GeEr bae, maklumlah... lah berapo dekade dak gatek yang muji kecuali wong rumah... "resepnyo mudah bae, kau tu jangan banyak galau, itu bae...." Trus dio balas lagi "Oh caktu yo kak, ai nak aku praktekke agek.... terimo kasih kak" belumlah sudah nulis "samo-samo", ado inbox lagi dari dio "Btw kak, pacak berasan dak, pinjam duet cak 100 rb bae....lagi buntu nian?" ## #Aidem_Cacam_cacam .....Muji tadi ado kendak namonyo....###

Meniru Suatu Kaum

Suatu malam saya menghadiri rapat pembentukan pengurus masjid terdekat. Seperti biasa, tidak heran kalau saya termasuk golongan paling bungsu karena cuma saya angkatan 80an. Sesaat setelah ketua terpilih membacakan susuna n pengurus yang baru, bapak paru baya disampingku berbisik. "ngapolah yo, kalu nyusun panitia...ceto nian aku dimasukke di panitia keamanan. Lah berapo kali pindah rumah, maseh bae dibuat wong. Payo sekali-kali di bagian laen....Apo aku ni pecak preman nian..." (ucapnya di dalam setengah bercanda) Mendengar keluhannya, saya sempat beberapa detik merenung dan menoleh kearahnya. "Ah... jangan caktu mang, sabaaaaaar....bukannyo apo...coba mamang tu peratike segalo yang hadir ni. Pecaknyo mamang tula yang punyo ati dan mental berani...hehehe..." ____________ Secara tidak langsung pengalaman ini mengingatkan ku akan satu istilah populer, mungkin lebih tepatnya hadits "Barang siapa menyerupai suatu kaum, maka ia termasuk/digol

Bersyukur maka di tambah

Salah satu teman seprofesi bertanya "Apa trik biar cepat dapat anak (keturunan)...?" Aku tidak langsung menjawab karena kalau dilihat dari segi wawasan dan pengetahuan, dia jauh lebih tinggi dan menguasai. Pikirku mungkin dia hanya bercanda atau ngetest secara tidak langsung. Akhirnya kujawab saja "triknya cuma satu, HARUS KERAS.., mendengar kata KERAS ia pun langsung t ertawa tapi sebelum jauh menyimpang aku langsung timpali "maksudnya berusaha keras dan berdoa keras " Pertanyaan ini mengingatkan ku dengan kejadian serupa beberapa bulan lalu yang menanyakan bagaimana trik biar cepat dapat jodoh yang hanya mampu ku jawab via FB. Sebagian dan kebanyakan orang memang selalu didera kegalauan akan sesuatu yang belum ia miliki. Apa yang ada jarang disyukuri dan apa yang tiada sering dirisaukan. Seorang yang jomlo galau akan pasangan, calon pengantin galau akan biaya pernikahan, Suami istri galau akan keturunan, miskin galau akan kekayaan, tama

Sebab Akibat

"Abi tu banyak dosa dan sudah mulai jauh dari Allah, bertobatlah...." Itulah petikan yang membuat hati ini tersentak sesaat setelah mengadu pada istri akan beberapa tugas dan pekerjaan yang terlambat rampung dan bahkan hasilnya tidak memuaskan banyak orang. Aku tidak bisa menjawab ataupun menyangga perkataanya walau sedikit karena dia memang benar, tiada sesuatu yang terjadi didalam tiap perjalanan hidup kita adalah kebetulan semata melainkan karena ada sebab sebelumnya. Tidak ada istilahnya nasib sial atau keberuntungan, karena apa yang kita tanam itu yang kita tuai. Dan apa jua yang menimpa kamu dari sesuatu kesusahan (atau bala bencana), maka ia adalah disebabkan apa yang kamu lakukan (dari perbuatan-perbuatan yang salah dan berdosa); dan (dalam pada itu) Allah memaafkan sebahagian besar dari dosa-dosa kamu. (Asy-Syuura 42:30). Ada seseorang yang dibenci oleh banyak orang, setelah ditelusuri ternyata karena sikap dan lisannya sering menumbuhkan benih-

keluarga ibarat sebuah tim

Pagi-pagi pra mengajar, salah satu temanku yang masih bujangan bercerita, "aku kasihan dengan si Pulan..?", "hah.... tumben kau ado kasian dengan wong :)", tak lama ia langsung menimpali "aku liat dio tu nyapu2 dirumahnyo, trus pernah jugo ke pasar beli sayur dan kabarnyo pernah nyuci piring. Kalu aku dak galak ah caktu, itukan gaweannyo bini kito". Aku hanya tersenyum mendengar opini dan alibinya, tak lama setelah itu aku mencoba sedikit menjelaskan "Rumah tangga itu adalah sebuah tim yang membutuhkan kerjasama yang baik. Ibarat sebuah tim olahraga, untuk mencapai kemenangan, masing-masing anggotanya harus saling bantu bahu membahu. Nabi saja, seorang pemimpin umat yang seisi bumi dan langitpun bershalawat padanya juga sering membantu pekerjaan istrinya :). Syukurlah, temanku tadi hanya bisa diam, entahlah, apakah ia mengerti atau mencoba tuk mengerti. waallahua'lam.  ______________  => Semoga sedikit memberikan masukan bagi p

Teori dan Praktek

Ada seorang teman yang gusar, entahlah mungkin lagi galau.  Trus dia tiba-tiba ngomong "kalau hanya sekedar teori, semua orang bisa dan mampu. Tapi yang penting prakteknya...kenapa tidak langsung dikerjakan saja "  aku binggung apa yang ia maksudkan, tapi ku coba mengurai suasana dengan sedikit bertanya dengan canda "kenapa, lagi galau ya...?"   Alhamdulillah ia membuka ruang tuk berdialog lebih dalam "Entahlah... mengapa aku dikelilingi orang-orang yang senang berteori dan teori...",   hhhmmm aku sempat berucap dalam hati "masalah ini cukup rumit dan membutuhkan banyak waktu penjelasan".   Aku mulai dengan sebuah cerita "oh iya, masih lekat diingatan, dulu waktu sekolah, aku sering mengerjakan soal-soal teori yang diberikan guru dan ternyata banyak juga teman-teman yang tidak mendapatkan nilai 100 atau benar semua"   Akhirnya ia tambah penasaran "maksud kamu apa...?",  aku jawab dengan nada rendah dengan harapan ja

Pelita Kebijaksanaan

Pada suatu malam, seorang buta berpamitan pulang dari rumah sahabatnya. Sang sahabat membekalinya dengan sebuah lentera pelita. Orang buta itu terbahak berkata: “Buat apa saya bawa pelita? Kan sama saja buat saya! Saya bisa pulang kok.” Dengan lembut sahabatnya menjawab, “Ini agar orang lain bisa melihat kamu, biar mereka tidak menabrakmu.” Akhirnya orang buta itu setuju untuk membawa pelita tersebut. Tak berapa lama, dalam perjalanan, seorang pejalan menabrak si buta. Dalam kagetnya, ia mengomel, “Hei, kamu kan punya mata! Beri jalan buat orang buta dong!” Tanpa berbalas sapa, mereka pun saling berlalu. Lebih lanjut, seorang pejalan lainnya menabrak si buta. Kali ini si buta bertambah marah, “Apa kamu buta? Tidak bisa lihat ya? Aku bawa pelita ini supaya kamu bisa lihat!” Pejalan itu menukas, “Kamu yang buta! Apa kamu tidak lihat, pelitamu sudah padam!” Si buta tertegun.. Menyadari situasi itu, penabraknya meminta maaf, “Oh, maaf, sayalah yang ‘buta’, saya tidak mel

Pendidikan Karakter

Memasuki hari terakhir pendaftaran siswa baru di PPI, sekilas ku lirik papan rekapitulasi pendaftar. Sempat tersenyum melihat total pendaftar yang melewati angka 1.000.  Dalam lamunan ku coba analisa pencapaian angka fantastis ini di tengah gempuran sekolah gratis.  Sekolah-sekolah dibawah naungan pesantren semuanya berstatus swasta dan ini menjadi pengurangan satu point. Karena status swasta, maka dia dituntut untuk melakukan kemandirian disegala bidang tidak terkecuali masalah keuangan, hal ini menyebabkan begitu besarnya biaya yang harus dikeluarkan oleh para wali. Sangat kontras jika dibandingkan dengan sekolah/madrasah berstatus negeri yang "Gratis", satu point lagi yang harus dikurangi untuk pesantren. Kemungkinan ada satu point lagi akan dilepaskan disaat menilai sarana dan prasarana yang ada. Jika melihat beberapa faktor di atas, rasanya sulit untuk dijadikan landasan penilaian masyarakat untuk menyekolahkan anaknya di pesantren. Di tengah dekadensi mora

Orang Pintar

Saat lagi sibuk, ada telpon dari teman lama. Ngobrol panjang lebar dan akhirnya ia mengutarakan niatnya menelpon. "ada tetanggoku yang sakit, sudah berobat kemano-mano tapi dak sembuh-sembuh... kiro2 di layo ado wong pinter dak?" aku jawab dengan santai "oh... mudah2n beliau cepat sembuh... klo wong pinter di indralayo banyak..." trus dio ngomong lagi "ah...yang serius.... ado nian apo?". aku coba nyakinke "serius... di layo ni banyak wong pinter, ditempat aku begawe be ado puluhan yang hafal al-quran dan dapat beasiswa berprestasi.... trus ado yang lebih banyak lagi... di dekat timbangan, ado ratusan dosen dan puluhan ribu mahasiswa UNSRI. Nah.... mereka tu wong pinter2 galo... tinggal kau nak milih yang mano"  _________________ Sekedar hiburan, semoga sedikit mengikis rasa galau hari ini.

KEPRIHATINAN ORANG TUA PADA LINGKUNGAN ANAKNYA

Sekitar pukul 9 pagi tadi, datanglah seorang ibu beserta anak gadisnya ke sekretariat PPSB, tampak dari kejauhan sayang ayah memilih menunggu di mobilnya. Terlihat jelas kerudung yang dipakai adalah kerudung dadakan dan sepertinya sangat terpaksa. Sesaat setelah dipersilakan duduk, sang ibu bertanya pada petugas "apakah ini tempat mendaftarkan siswa baru" lalu petugas menjawab "iya bu... ada yang bisa kami bantu bu...?". Dengan sedikit senyuman sang ibu langsung menjawab "bisakah anak saya dipindahkan ke pesantren ini?" dengan sigat petugas pun langsung menjawab "Oh...Insyaallah bisa bu... :) emangnya anak ibu sekarang sekolah dimana?". Ibu yang tadinya sedikit kaku, sekarang mulai rileks. "anak saya baru kelas 2 di SMP (SMP unggulan di salah satu kota/kab Sumsel). Petugas yang keheranan balik bertanya "mengapa dipindahkan bu... sekolah itu kan salah satu sekolah favorit...?" Sang ibu hanya tertunduk lesu dan perta

Paraf SMS

Lagi lemak makan, datang sms dari mahasiswi : "Askum.... Maaf pak, besok kuliah dax...???" ~Maukah kau menjadi imamku....???~  Bingung nak jawab yo... daripada dio nunggu lamo aku jawab bae.. "W3... yo besok kuliah. Insyaallah hehehe"  Trus dio balas lagi... "Oh...Maaf Pak, kiro-kiro kapan MID smester...?" ~Maukah kau menjadi imamku....???~  Nah cacat kalo tebaco wong rumah... bakal ado perang dunio ke-3... Jadi sms yo langsung aku hapus.....hahahaha Ngecikke balak, aku balas pertanyaan pertamo yo bae. "MID minggu depan"  Dak lamo tu dibalasnyo... " Ok pak...Mkash tas info y Pak" ~Maukah kau menjadi imamku....???~  Aiii pecaknyo budak ni gilo nian... jadi aku singgung dikit. "sama-sama... Maaf Bapak sudah ada bidadari di rumah"  Sekitar 10 menit, masuk pulok sms dari dio. "Sud Pak po...???" ~Maukah kau menjadi imamku....???~  Matee kau... berarti budak ni dak pacak pakai singgung-singgungan.  Besoknyo ...aku panggil

Ngawur

Pagi-pagi bonceng istri menuju sekolah, tiba-tiba ada ibu-ibu langsung nyetop ditengah jalan. Ibu : "dengan nada membentak" hei kau..... stop dulu...!!! Ferry : "kaget....langsung berenti..." ada apo bu'...? Istri : "hanya terdiam sambil menelaah...." :) Ibu : Kau yang namonyo Ferry ...? Ferry : "nah... gawat ni, perasaan dak pernah ngomong/ngukum siswa berat-berat..." ".......mano zaman sekarang musim dikit-dikit HAM...dikit-dikit HAM ANAK...pacak beurusan dengan polisi klo cakni" Ferry : iyo bu'... ado yang biso dibantu bu...? Istri : "tetap diam dan mulai pucat...maklumlah mkin baginyo ni pengalaman pertama kali" :( Ibu : idak... aku cuma nak buktike penasaran aku.... yang mano nian namonyo Ferry... Ferry : Maaf bu'..., kalo boleh tahu ibu nak buktike apa bu'...? Ibu : anak aku selalu ngomong "ado ustad paling ganteng di pondok kami..." nah sekarang aku baru pecayo dengan omongannyo...

Nikah itu tidak mudah.

A : adek... lebih kurang sudah 3 tahun kito pacaran. B : trus..  A : caknyo kito sudah pantas tuk melangkah ke yang lebih serius B : maksud kk apo... A : makmano klo kito kawin be dek...??? B : oh... klo kk sudah siap, adek nurut be... tapi kak, kato wong rumah tangga tu banyak tantangannyo, begitu banyak jalan yang dilalui. A : Insyaallah, kalau kita bersama semua jalan kan kita lewati menuju berkah Illahi. B : kalau jalannya terjal dan mendaki...??? A : kk kan siapkan Fortuner dek, handal dalam setiap medan... apolagi jalan mendaki B : oh... baguslah klo caktu... :) tapi kalau jalannya menurun... makmano kak? A : kito pakai Innova be dek, jadi lebih nyaman. B : ... :) nah kalau jalan yo sempit dan berliku... kito pakai apo kak...??? A : hhhmmmm.... "sambil mikir-mikir"... kito jalan kaki be dek, kan lebih romantis, kk siap menuntun adek... :) B : oh kreatif jugo kk ni.... tapi maaf nian kak yo... lebih baik aku korbankan duet 3000 rupiah... aku dak tah

Setangkup pesan untuk adik-adikku

Adik-adik perempuan juga lelakiku yang cantik dan baik...?  hati-hatilah mengayunkan langkah-langkah lembutmu, pasanglah jala dimata serta telingamu.  Bukan untuk menjaring tapi sebagai penyaring. Ikatlah kuat-kuat hatimu tapi buatlah simpul talinya, bentangkanlah pikiranmu, tembuslah kaca-kaca serta bilik dan ketika tembok membenturnya, maka menyatulah padanya untuk melihat dunia disebelahnya.  Rianglah seperti laku anak-anak hulu dan merenunglah seperti gadis cilik dalam pondokan masjid. Buatlah kumbang dan elang tak hanya menyanyi namun serta merta memujimu. Ajaklah gemawan mengenakan kerudungnya dan buatlah mendung cemburu. Esok... kau akan pulang ke seberang menuju ka'bah cintamu. Bawalah gandum cinta di tanganmu, pikullah penuh keranjang rempah kasih dan sayang untuk orang tuamu.   Niscaya Tuhan mengirim malaikat-malaikatNya untuk mengantarmu dan titip semesta salamku untuk matahari dan rembulanmu.  << Ramadhan al-Fatih >>

Cetak biru ayah yang tak terbaca

Ana : (dengan nada merayu) Ayah... boleh tidak saya mengenal lebih dalam seseorang :) Ayah : Tidak boleh..!!! Ana : Tapi yah, Ana sudah besar... Ana sudah dewasa... :( Ayah : (dengan sedikit cuek) Tidak boleh...!!! Ana : Mengapa Ayah tidak percaya dengan Ana yah, Ana sudah bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk... Percayalah Yah... :( Ayah : (dengan anda tinggi dan marah) Ayah tidak setuju...tidak boleh... pokoknya tidak boleh.... titik...!!! Ana : (sambil menangis dan memeluk ibunya dikamar) Ibu.... mengapa semuanya tidak boleh... ini dilarang... itu tidak boleh... rasanya tidak adil bu... mengapa begitu banyak peraturan dirumah ini.... Ana sudah besar bu...???  Ibu : (sambil memeluk anaknya) Anak ibu yang cantik... :) Ayah tidak begitu... ayah sayang dengan Ana...nanti ibu coba ngomong dengan ayah yah... :) Ana : (menangisnya makin menjadi) Mengapa ayah jahat dengan Ana bu... dari dulu semuanya tidak boleh... dari dulu semuanya dilarang... Ana sudah bes

mencoba menanggapi opini Sumeks "Kebangkitan versus Bad News" oleh Sirikit Syah (Dosen Stikosa dan Analis Media)

Sudah tak asing lagi tiap tanggal 20 Mei bangsa ini memperingati hari Kebangkitan Nasional. Ketika kita kilas balik sejarah perjuangan pembentukan bangsa ini, memang berbagai elemen tak mau hanya duduk manis, dengan ikhlas pemuda-pemuda Indonesia bersatu, para bangsawan, priyai, ulama dan tokoh masyarakat, bahkan rakyat kecilpun ikhlas berjuang. Sekarang, potret bangsa ini nampaknya dikotori oleh berbagai headline yang buruk (Bad News is Good News). Tanpa tengok kanan-kiri media terus menggencarkan pemberitaan Geng motor, seks bebas, korupsi, suap dan pencucian uang dll. Begitu dahsyatnya pemberitaan ini, sehingga menutupi pemberitaan prestasi pemuda dan bangsa. Satu sisi kita tidak bisa semata-mata menyalahkan media, walaupun mereka berperan sebagai watch, participate, enable and have the power, akan tetapi mereka juga adalah badan usaha yang memiliki marketing. Mari kita pusatkan pandangan kita bukan hanya sebatas permukaannya saja, dibalik media massa, kenakalan p

Tersenyumlah dan Jangan Bosan

Tersenyumlah dan jangan bosan, agar musim gugur berganti semi, malam berganti pagi yang cerah .. dan saat itu, burung gagak yang hitam akan berubah menjadi pekutut yang indah nan merdu kicau dan suaranya. Tersenyumlah, sebab senyuman akan mencairkan duka nestapa .. dan membangunkan kebahagiaan dari tidurnya. Tersenyumlah, sebab senyummu pertanda adanya kualitas dan mutu di dunia yang melelahkan ini. Tersenyumlah, sebab semua duka tidak akan terbaca kecuali melalui senyumanmu. Tersenyumlah dan jangan halangan dirimu untuk mendapatkan pahala karena engkau telah memasukkan kebahagiaan kepada saudaramu. Tersenyumlah, dan cukuplah sebagai balasannya, engkau akan mendapatkan senyuman yang lebiih mendalam dan lebih jujur dari orang-orang di sekelilingmu. Tersenyumlah untuk menyingkirkan duka dari dirimu dan dari orang-orang di sekelilingmu. Tersenyumlah, sebab bukan engkau satu-satunya yang tertimpa berbagai masalah dalam kehidupan ini. Tersenyumlah dan jangan bosan

Yang Baik untuk yang baik-baik

"Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki- laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rezki yang mulia (surga)" (Al-Quran surat Annur ayat 26). Ayat ini bisa menjadi topik panas disaat seseorang ingin mencari pasangan hidupnya. Agar lebih mudah memahami ayat diatas, Abdurrahman bin Zaid bin Aslam memberikan kata kunci "hanya pantas, hanya untuk, hanya cocok...dll". "wanita yang keji hanya pantas untuk laki-laki yang keji dan sebaliknya". kata "hanya pantas" disini mengartikan bahwa "tidak mutlak, tidak harus dll". Al-Quran juga memberikan berbagai contoh, diantaranya Firaun yang jahat memiliki istri yang baik, Nabi Luth AS dan Nuh AS yang

SUSAHYA MENJADI COWOK JELEK...

Kalau cowok ganteng pendiam, cewek-cewek bilang : Woow, cool banget.. Kalau cowok jelek pendiam, cewek-cewek bilang : Ih kuper.. Kalau cowok ganteng jomblo, cewek-cewek bilang : Pasti dia perfeksionis.. Kalau cowok jelek jomblo, cewek-cewek bilang : Sudah jelas.. kagak laku.. Kalau cowok ganteng berbuat jahat, cewek-cewek bilang : Nobody’s perfect.. Kalau cowok jelek berbuat jahat, cewek-cewek bilang : Tampangnya aja udah kriminal.. Kalau cowok ganteng nolongin cewe yang diganggu preman, cewek-cewek bilang : Wuih, jantan.. kayak di filem-filem.. Kalau cowok jelek nolongin cewe kyang diganggu preman, cewek-cewek bilang : Pasti premannya temennya dia.. Kalau cowok ganteng dapet cewek cantik, cewek-cewek bilang : Klop… serasi banget… Kalau cowok jelek dapet cewek cantik, cewek-cewek bilang : Pasti main dukun.. Kalau cowok ganteng diputusin cewek, cewek-cewek bilang : Jangan sedih, kan masih ada aku.. Kalau cowok jelek diputusin cewek, cewek-cewek bilang : ... (Terdiam, ta