Meski sudah dua kali kalah dalam permainan catur namun teman dihadapanku ini tidak mau menyerah, ia malah masih mau bermain lagi walau saat itu waktu sudah melewati tengah malam. Maklumlah, ia adalah seoran g dokter muda yang bukan hanya cantik dan pinter. Salut juga dengan gadis yang energik ini karena meskipun telah menyandang gelar dokter tapi ia masih mengejar gelar sebagai seorang hafidzoh. Entah apa maksud dan tujuannya malam itu, mungkin hanya untuk menghabiskan waktu sembari menunggu kantuk datang sekaligus mencoba mengenal lebih dekat orang-orang sekitar atau mungkin hanya sekedar mengisi kebosanan. Selama bermain, aku perhatikan langkah-langkahnya dan mencoba mengenal lebih dalam bagaimana karakter orang yang ku hadapi. Untuk menambah referensi, sesekali akupun mengajukan pertanyaan mulai masalah pekerjaan sampai ke hal-hal privasi. "Apa salah satu kriteria calon suamimui?", tanpa ragu ia langsung merespon "Salah satunya adalah orang yan
Hadapi dengan indah...