Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2013

Lingkungan bentuk karakter diri

Sudah fitrah manusia dalam ritme kehidupannya selain sebagai makhluk individual juga makhluk sosial. Ia akan mencari lingkungan pergaulan baik dalam wahana kerja, sekolah, persahabatan dan bermasyarakat. Tiap alur hidupnya, manusia merupakan makhluk statis yang senantiasa akan berubah seiring dengan peningkatan keilmuan dan wawasan yang senanti asa akan merubah maindset kepribadian dan tentu saja akan tercerminkan pada sikap dan tingkah laku. Berbagai faktor yang dapat mempengaruhi maindset ini, contoh kecil saja yakni dilingkungan keluarga sampai sosial yang lebih luas. Dalam bergaul, Islam sudah mewanti-wanti untuk memilih dan memilah orang dan lingkungan yang baik dan shaleh sebagai tempat untuk mendapatkan nasihat dan memberikan kebaikan. "Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar (jujur)." QS. At Taubah: 119 dan selanjutnya dalam hadits yang diriwayatkan oleh Bukhairi : “Seseorang

Mengapa harus ragu menjadi istri ustad

Duduk istirahat sambil FBan terbaca tulisan "Kasian ya, dia mendapatkan calon suami seorang ustad, padahal dia tergolong orang yang pinter" Setelah membaca tulisan ini, hati menjadi kalang kabut, gerah, marah, sedih pokoknya komplit dan cukup sampai-sampai kaki dak bisa diam. (hehehe... dakpapa sedikit didramatisir biar tambah seru). Oke, kembali ke laptop.... Kita  tidak perlu membahas siapa yang berpendapat itu lagian untuk apa juga, sekarang zamannya kebebasan berpendapat dan memilih langkah menurut hati nuraninya (Opsss.... ini dak ada hubungannya dengan pemilu 2014). Mungkin berdasarkan pengamatannya selama ini, menjadi istri seorang ustad itu dak perlu pinter, karena kerjanya hanya ibu rumah tangga saja. Oke, kembali lagi lah kita ke laptop... Sebagai orang muslim tentu saja kita memiliki landasan idil yakni Quran dan Sunnah. Dalam Islam, wanita begitu dihormati dan dimuliakan, bahkan untuk masuk surgaNya pun syarat bagi istri jauh lebih mudah cukup hanya dengan s

"Dukun" buah dari kepanikan

Duduk manis memposisikan diri sebagai pendengar bijak dalam suatu majelis nonformal. Bercerita bapak-bapak prihal kejadian beberapa waktu silam di desa tetangga. Ada seorang war ga yang hilang, semua keluarga besarnya panik dan sibuk mencari. Berbagai ala dan media digunakan tak terkecuali melalui perantara dukun. Ratusan bahkan jutaan rupiah digelontorkan sebagai mahar (uyah sahang) untuk para dukun. Setelah berbagai prosesi ritual berhiaskan jampi-jampi dan benda-benda yang dianggap sakral. Mereka menyimpulkan:

Ikhlas: Mudah dikatakan sukar dikerjakan

“Berkaitan dengan ikhlas, aku bertanya kepada Jibril AS. apakah ikhlas itu?  Lalu Jibril berkata, “Aku bertanya kepada Tuhan yang Maha Suci tentang ikhlas, apakah ikhlas itu sebenarnya?”  Allah SWT. yang Maha luas Pengetahuannya menjawab, “Ikhlas adalah suatu rahasia dari rahasia-Ku yang Aku tempatkan di hati hamba-hamba-Ku yang Kucintai.” (HR. Al-Qazwini)